Benarkah Cokelat Pembangkit Gairah Seksual?

Aphrodisiac atau zat yang membangkitkan gairah seksual sudah menjadi perbincangan maupun konsumsi orang sejak jaman dahulu kala.

Cokelat Nyam-Nyam

Cokelatnya tampak enak, ya? 🙂

Salah satunya adalah cokelat yang pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Aztec sebagai Aphrodisiac. Hal ini tertulis dalam catatan kaisar Montezuma bahwa ia mengkonsumsi biji coklat dalam jumlah tertentu untuk meningkatkan gairah seksualnya. Namun apakah benar cokelat mengandung aphrodisiac seperti yang selama ini dipercaya sebagian orang?

Ya, cokelat mengandung aphrodisiac, tapi…

Dewasa ini, para ilmuwan menemukan bahwa memang ada kandungan aphrodisiac pada cokelat. Ada dua zat, yakni tryptphan dan dan phenylethylamine. Tryptophan adalah zat yang menyusun serotonin, zat kimia dalam otak yang berhubungan dengan gairah seksual. Sedangkan phenylethylamine adalah stimulan yang berkaitan dengan amphetamine, biasa muncul saat orang sedang gembira atau jatuh cinta.

Akan tetapi banyak peneliti yang percaya bahwa jumlah dari kedua substansi diatas terlalu sedikit ada pada cokelat. Hal ini menyebabkan cokelat tidak memberikan efek pada tubuh manusia seperti layaknya aphrodisiac. Penelitian yang menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi cokelat dan meningkatnya gairah seksual juga belum ada, bahkan kemungkinan tidak pernah ada.

Hasil penelitian terbaru yang diterbitkan dalam bentuk jurnal di Sexual Medicine, menyatakan bahwa wanita ternyata lebih sensitif terhadap efek dari cokelat. Peneliti tersebut berasal dari Italia, melakukan penelitian dengan sistem sampel acak berjumlah 163 wanita dewasa dengan usia rata-rata 35 tahun. Tidak ditemukan perbedaan signifikan tentang gairah seksual antara mereka yang tidak mengkonsumsi coklat, hanya mengkonsumsi satu takaran dan konsumsi tiga takaran per hari.

Penelitian tersebut memang bergantung pada hasil wawancara, tetapi ini membuat para peneliti makin percaya bahwa tidak ada korelasi konsumsi cokelat terhadap gairah seksual. Para peneliti mempercayai bahwa kenaikan gairan seksual setelah mengkonsumsi cokelat lebih disebabkan oleh psikologis, bukan secara fisiologis. Bagaimana menurut anda?

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 1 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. adi pradana:

    Sugesti berarti itu mas…. tidak ada korelasinya…

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.