Membedah Website Berbudget 140 Milyar Rupiah

Hari ini linimasa facebook saya dipenuhi dengan status tentang website pemerintah yang berbudget 140 milyar rupiah. Yang menjadi masalah menurut status tersebut adalah website-nya yang mengeluarkan error “Resource Limit”.

Revolusi Mental

Dari siang hingga sore, bahkan sampai malam ini masih saya bermunculan tentang itu. Baik yang pro maupun yang kontra. Kebanyakan meributkan tentang budget “ekstra besar” untuk website yang “gampang down” itu. Tentu khas saling mencibir sudah menjadi kebiasaan yang semenjak pilpres lalu muncul dimana-mana. Akhirnya tergelitik juga untuk membuat postingan ini, padahal tadi baru aja posting tentang ulang tahun Linux.

Ok, let’s get it straight…

Saya sebenarnya tidak paham apa itu Revolusi Mental secara konkrit, namun yang saya tahu bahwa secara kebijakan dibawah naungan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia. Dana untuk program tersebut dianggarkan sebesar 140 milyar rupiah dalam APBN 2015. Saya tidak tahu jika ada perubahan pada APBN-P, so anggap saja tetap segitu ya. Dana sebesar itu digunakan untuk banyak kegiatan, yang mana itu sangat lazim untuk ukuran sebuah kementerian. Ok, dicatat dulu ya.

Website revolusimental.go.id baru saja diluncurkan dua hari lalu, oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia sendiri di Jakarta. Tentu saja masuk berita, baik media daring maupun luring, sehingga memancing keingintahuan masyarakat apa sebenarnya website tersebut. Hal ini wajar karena penduduk kita banyak dan ada jutaan orang di internet.

Ok, dicatat dulu ya. Tambahkan juga ini…

Malam tadi (25/08) di kantor Jogja Web yang jual domain murah, Dian Ribut mendapatkan kabar dari temannya bahwa website revolusimental.go.id dibuat dengan menggunakan WordPress. Hal ini diposting di sebuah komentar yang saya screenshot dibawah ini.

Wordpress Revolusi Mental

Penggunaan WordPress memang umum saat ini karena mempersingkat waktu dan tenaga dalam proses pembuatan sebuah website. Saya sebagai developer website pun selalu menggunakan WordPress untuk klien saya. Bahkan saya bisa menjelaskan plus dan minusnya (supaya closing tentunya). Hehehe.

Maka dari itu saya sampai pada kesimpulan bahwa sangat TIDAK MUNGKIN website “REVOLUSI MENTAL” itu nilai pembuatannya mencapai 140 milyar. Paling tidak, secara rasional saya memiliki alasan sebagai berikut:

  1. 140 milyar rupiah adalah nilai yang sangat besar. Bagi saya pribadi (dan hampir semua developer web) nilai web yang “sederhana” seperti itu tidak mungkin menyentuh angka 50 juta. Kalaupun di angka ratusan juta, itu tidak hanya pembuatan web, namun sudah termasuk maintenance dengan tempo waktu tertentu. Meskipun ditambah maintenance dan lain-lain, tidak akan mungkin sampai 140 milyar.
  2. Ingat, pengeluaran negara itu diaudit oleh BPK. Dibutuhkan mental baja untuk software house atau developer website manapun untuk menerima proyek sebesar ini (jika memang 140 milyar). Website sekarang ini adalah sesuatu yang bisa dihitung biayanya, sehingga tidak bisa lagi melakukan “mark up” besar. Mengerjakan proyek senilai 140 milyar untuk satu website dengan platform WordPress bisa jadi menggali kuburan sendiri.
  3. Sudah menjadi kebiasaan birokrat kita, baik pemerintahan yang lama maupun pemerintahan yang baru untuk melakukan “groundbreaking” atau semacamnya pada saat sebuah “produk” belum 100 persen. Biasa, supaya kelihatan kerja cepat sih. Jadi ada kemungkinan sebenarnya website revolusimental.go.id belum siap, baik segi backend maupun servernya.

Ingat, ini bukan berarti saya membela pemerintah lho, ya. Saya bukan Jokowers, jika kalian menyebutnya begitu. Saya membahas ini adalah untuk meluruskan, hanya ingin berusaha berkata yang sebenarnya dari perspektif kebenaran yang saya tahu. Saya sendiri sudah sempat melihat halaman depan website revolusimental.go.id dan jujur, saya tidak menyukainya. Eits, ini juga bukan berarti saya pembela Prabowo dan KMP, ya. Catat itu!

Saya sedikit merasa aneh saja dengan penggunaan WordPress di website ini. Soalnya beberapa bulan lalu pernah ada perwakilan KPUD Sleman yang datang ke kantor menanyakan tentang pembuatan website. Mereka (dua orang) membawa selembar kertas yang berisi petunjuk teknis dan disitu jelas tertulis “tidak boleh memakai CMS seperti WordPress/Joomla”. Mungkin saja juknis tersebut sudah diganti karena saatnya revolusi mental? Siapa tahu juga, kan? 🙂

Jadi berapa nilai website itu sebenarnya? Itulah yang jadi masalah, belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia. Hm, setidaknya demikianlah yang saya tahu. Mungkin ada yang tahu?

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 17 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. CantikAnggun:

    Semoga dana sebesar itu bukan semuanya untuk bikin web tetapi untuk mendanai kegiatan secara nasional

    • Iwan Restiono:

      Keyakinan saya sih begitu karena itulah yang paling masuk akal. Lha kalo fakta berkata lain, ya saya juga ndak tahu. Hehehe…

  2. Adi Pradana:

    asik nih, bisa blogwalking ke revolusimental.go.id

  3. Mufid:

    saya juga miris lihatnya mas..
    masa iya segede itu untuk web seperti itu.. 🙁

  4. Reza Andrian:

    Rasanya mustahil dana sebesar itu digunakan untuk membangun sebuah website. Ya mungkin bisa. Tapi harusnya dengan dana sebesar itu websitenya tidak akan tumbang dong. Dan dengan dana sebesar itu harusnya web yang dihasilkan juga “waw” dong.
    Lucunya lagi, dana 140 milyar rupiah itu websitenya menggunakan wordpress :))

  5. penablog:

    Kayanya udah dibantah bukan 140M buat bikin webnya, tapi yang saya soroti si persiapan yang sepertiny asal2an.
    Walau ga ngabisin 140M tapi masa situs resmi begitu jadinya 🙂 baru lauching dah offline lagi dengan berbagai alasan yang lucu terutama “tingginya antusias” padahal sy yakin banyak yg ga tau itu situs ada sebelum rame diberitakan menelan dana 140M 🙂 eh belakangan ditambahin katanya banyak serangan dll
    Keliatan banget ga dipersiapkan dengan baik & jangan2 nanti cuma jadi pajangan aja ga jelas fungsinya 🙂

  6. Alya:

    waw sampai pada angka 140 milyar ??? *kaget*

  7. Lilis:

    Kalau untuk web pemerintah memang harusnya bikin cms sendiri jangan memakai cms gratisan.

    • Iwan Restiono:

      Tidak ada yang salah dengan CMS gratisan.
      CMS nya memang gratis, tapi pemasangan, custom dan desainnya bayar.
      Yang jadi masalah adalah jika harganya tidak masuk akal, bukan CMS gratisnya.

  8. Shudai Ajlani:

    Fantastis banget ya 140 M, sampai saat ini websitenya belum juga dapat di akses huhu

  9. Sabda Awal:

    sampai sekarang webnya masih belum bisa dibuka lho,

  10. Fahmi:

    Kemahalan banget ini website! 140 miliar harusnya bisa buat benein infrastruktur yang rusak deh 😐

  11. Putra:

    Blog ane kalo disuntik dana 140 miliar bisa setara sama facebook kali yaa.. ha2

  12. isp jakarta:

    bisa gitu yaa keren juga hahaha

  13. baixar livro o segredo de cleopatra:

    Good post, I certainly love this website. Keep doing good things. 445045843

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.