Unsur Fitnah pada Sumbangan Indomaret – GKI

Beberapa hari ini ada banyak teman yang share sebuah status/message di facebook. Isinya menyebut secara jelas bahwa Indomaret bekerjasama dengan GKI untuk menarik sumbangan dari masyarakat. Namun, apakah itu benar?

Isi hoax sumbangan Indomaret dan GKI

Berikut saya screenshot-kan dari facebook yang sempat saya ambil kemarin. Sengaja hanya saya ambil kontennya saja, jika ingin mengkonfirmasi, silahkan googling saja sudah banyak.

Hoax Indomaret GKI bagian pertama, anonimity

Hoax selalu diawali dengan cerita anonim.

Sudah baca dengan baik cerita diatas, silahkan lanjutkan dengan cerita bagian kedua ini:

Selain anonim, tujuan utama cerita terlihat sekali.

Selain anonim, tujuan utama cerita terlihat sekali.

Jika anda membaca dengan baik tentu anda akan tahu bahwa tulisan diatas merupakan propaganda. Anda pasti tahu jika ini adalah propaganda untuk menjatuhkan PT. MNC dan Hary Tanoesudibyo. Meskipun begitu, bisa dibilang unsur FITNAH sangat besar disini.

Dasarnya apa bilang cerita ini fitnah?

Hari ini saya berbelanja di Indomaret. Setelah servis motor, saya merasa membutuhkan chain lube, saya biasa membelinya di Indomaret Kaliurang KM 5. Waktu membayar di kasir, saya jadi teringat dengan cerita diatas. Maka dari itu saya ingin cek aja kebenarannya. Ini bukti struk pembelian saya.

Kerjasama Indomaret dan UNICEF

Kerjasama Indomaret dan UNICEF.

Saya lihat ada semacam leaflet sumbangan UNICEF. Kebetulan belanjaan saya pas banget 48 ribu rupiah, bayar 50 ribu, 2 ribu rupiah untuk UNICEF. Tadinya ga ditanya mo disumbangin atau nggak, mungkin karena jumlah kembaliannya pas. Sebenarnya saya kurang nyaman memajang bukti sumbangan, tapi biarlah pahala sumbangan ini hilang asal bisa membantu meluruskan berita yang salah.

Mungkin apa yang dialami oleh si penulis cerita bisa saja seperti itu, tetapi jika memang benar kebijakan Indomaret adalah terpusat (seperti cerita kedua), tentu sampai di Indomaret tempat saya belanja juga sama. Itulah kenapa saya menyebut unsur fitnahnya cukup besar.

Apakah saya pro kepada Hary Tanoe dan WIN-HT?

Sama sekali tidak ada ketertarikan. Justru saya sangat tidak suka dengan strategi kampanye pasangan calon presiden ini. Membombardir TV miliknya sendiri dengan iklan WIN-HT yang muncul hampir setiap jam bukanlah hal yang bijak. Sebuah media seharusnya independen, jauh dari kepentingan politik. Namun sering anda temui di setiap acara berita MNC/GlobalTV/RCTI pasti ada “konten” kegiatan sosial pasangan calon ini.

Bisa dikatakan bahwa saya “membenci” tindakan yang seperti ini. Saya bahkan sering menyebarkan pengaruh kepada orang lain untuk tidak memilih pasangan ini, sekaligus partai pengusungnya. Kalo selain itu, bolehlah, terserah anda. 🙂 Jadi tidak ada maksud saya disini membela Indomaret, MNC atau Hary Tanoe. Disini saya hanya bertindak sebagai umat muslim yang berusaha amar ma’ruf nahi munkar saja.

Nah, bagaimana dengan anda? Anda sempat termakan hoax ini?

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 160 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. nuzulul:

    memang hoax sih mas.
    tapi mengapa kok unicef?
    pmi kan cukup kredibel sebagai lembaga sosial non-partisan. mengapa nggak ke pmi saja.
    njur, njenengan tahu kan operator unicef itu siapa saja? 🙂

    • Iwan Restiono:

      Jawabannya cuma dua pak, karena kerjasama dengan PMI sudah berakhir Desember lalu. Kedua, adanya cuma itu. Untuk mencetak bukti, harus nyumbang, dong. Nanti dikira hoax juga kalo ndak ada buktinya. Intinya bukan UNICEF nya pak, tapi bukan GKI-nya. Itu yang saya kejar. 🙂

  2. amin:

    saya adalah karyawan di indomaret, saya cuma tersenyum…berita ini hoax besar.yang buat status terlalu sok kritis tapi tidak di sertai data data akurat, seharusnya mereka mereka itu tanya dulu ke narasumber????

    • Iwan Restiono:

      Betul sekali, bang. 🙂
      Itulah kenapa saya bilang bahwa itu adalah fitnah. Yang terpenting fakta membuktikan sebaliknya.
      Anyway, selamat bekerja, bang.

  3. ayu:

    Saya mau komen juga yaa..
    Saya sebenarnya tertawa dengan postingan tersebut yaitu karena Indomaret disangkutpautkan dengan MNC dan Tanoe padahal sebenarnya Indomaret ini punya Indomarco yang juga masuk dalam Indofood group..
    Fitnah yang sangat tidak bersumber karena menyebutkan pemilik Indomaret saja salah..

    • Iwan Restiono:

      Iya benar, Indomaret itu jaringannya Indomarco, punya Indofood Group. Ga ada kaitannya dengan HT dan MNC-nya. Itu memang black campaign keknya.

  4. adiel:

    Intinya tetep ngemis …kan soo pegawai indomaret mayoritas siapa ??

    • Iwan Restiono:

      Kamu melewatkan poin tulisan ini. Yang dibahas adalah fitnahnya. Beritanya sumbangan itu untuk GKI, padahalnya faktanya untuk UNICEF.
      Aku nggak ngerti apa yang kamu tulis, bawa-bawa karyawan Indomaret juga. Please, enlight me…

  5. Teguh:

    Maaf ya bukannya bermaksud untuk memojokkan badan sosial itu kristen atau apapun, tapi apakah lebih baik kalau recehan yg dimaksud ini disumbangkan ke masjid yg jelas itu untuk umat islam? Meskipun receh, Allah SWT pasti akan menghitung amal kebaikan tersebut (sebesar biji zarah seperti yg disebutkan dalam Al Qur’an) 🙂

    • Iwan Restiono:

      Masalah nyumbang kemana itu kembali ke pribadi masing-masing. Kalo kita nyumbang ke masjid dapat pahala, nyumbang ke orang miskin yang agama lain pun dapat pahala juga kok. Saya yakin Allah itu ga rasis dan ga pilih-pilih. Yang penting ikhlas.

      Dan di tulisan ini saya cuma meluruskan, ini lho ada fitnah, ada hasutan. Dan meluruskan fitnah dan hasutan itu wajib hukumnya bagi muslim. Itu saja. InsyaAllah jadi sedekah buat saya di yaumul hisab nanti.

  6. atri yuanda:

    kalau ke unicef, saya pribadi tidak setuju, karna itu di luar negeri yang belum nampak imbas positif ke umat islam, banyak hasil alam dan penghasilan ekonomi indonesia di manfaatkan nonmuslim.

    kasian umat islam indonesia yang banyak di bodohi bangsa lain, semoga makin banyak umat islam terkhususnya indonesia semakin cerdas dan peduli umat.

  7. farhan:

    kalo gak mau disumbangin ya bawa aja uang pas atau minta kembalian, gitu aja kok repot

  8. Mintadi:

    Menurut saya sih…tidak baik penjual yg dapat untung kok masih minta sumbangan itu. Mereka untung besar…ya mereka saja yg nyumbang penjual biar nyumbang recehan ke mana mereka suka. Kenapa indo/ alfa tak membuat menu pilihan saja dgn tombol di depan pembeli, mau kemana sumbangan recehnya? Ke unicef,.ke GKI, ke masjid, ke baznas, dll. Jangan diarahkan hanya ke unicef.

  9. Albert:

    Berrt hoax ya klw indomaret itu milik keluarga HT?

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.