Dulu aku tidak suka Ca Kwe. Aku pikir lebih enak bolang-baling daripada Ca Kwe. Namanya manusia, kalo nggak mau nyoba, ya pasti nggak tahu seperti apa.
Semua berubah ketika aku tidak lagi menyukai bolang-baling. Entah karena masalah pencernaan atau memang sudah waktunya aku tidak makan banyak gula, setiap kali makan bolang-baling, pasti tidak enak di perut. Lalu aku mencoba membeli Ca Kwe yang dijual seharga 700 rupiah per biji di dekat AMIKOM, dan ternyata perutku tidak mengalami masalah. So, kalau sarapan, aku akan memilih Ca Kwe saja.
Pertemuan dengan Ca Kwe besar ini sebenarnya terjadi secara tidak sengaja. Rurintana, calon istriku mengatakan bahwa ia sangat ingin makan Ca Kwe yang katanya terkenal se-Jogja. Kata orang-orang, jualannya di sekitaran pasar Kranggan, Yogyakarta. Dan pagi-pagi buta, sekitar pukul 5.05 WIB kami berangkat untuk mencarinya.
Entah si penjualnya sudah tidak jualan lagi atau memang saat itu sedang libur, kami tidak berhasil menemukannya di tempat yang ditunjukkan di Google Maps ataupun di tempat versi orang-orang. Katanya sih di depan Agata Photo, tapi nyatanya tidak ada. Jadilah kami pulang dengan kecewa.
Dalam perjalanan pulang, kami melewati jalan Kaliurang. Aku jalan pelan-pelan, tidak memperhatikan kiri dan kanan. Saat mendekati SPBU Kaliurang bawah, aku jalan pelan-pelan. Ternyata si nyonya punya penciuman yang tajam. Sehabis kami isi bensin di SPBU, dia bilang kalo ada penjual Ca Kwe tidak jauh dari sana. Tentu saja dengan semangat kami ke tempat itu.
Ternyata Ca Kwe yang dijual kurang lebih mirip dengan apa yang kami inginkan. Ya, seperti gambar diatas, super besar. Harganya juga agak lumayan sih, dua ribu lima ratus (Rp. 2.500,-) per buah. Di situ di jual bolang-baling juga. Ukurannya kecil, dengan harga yang sama. Mahal? Nggak juga. Soalnya bolang-balingnya enak. Padat dan juga lembut. Seperti ini lho:
Baik Ca Kwe maupun bolang-balingnya, rasanya tidak mengecewakan. Hanya saja menurut nyonya Rurintana, saus asam yang datang bersama Ca Kwe tidak terlalu enak. Aku sih nggak tahu, soalnya kalo makan Ca Kwe ya cuma roti-nya aja, ga pake lain-lain. Istilahnya sih polosan aja. Hahaha.
Buat kalian yang pengen nyobain, silahkan datang aja ke kedai Ca Kwe di jalan Kaliurang Km. 5, sebelah selatan SPBU, kurang lebih depannya Rumah Makan Padang Sederhana (yang penampilannya tidak sederhana). Coba cek saja di Google Maps, atau lihat gambar aku paling atas. Nah, itu dia tempatnya.
Aku tidak tahu apakah buka sampai siang atau tidak, tapi yang jelas kalau kesana lebih baiknya pagi. Selamat mencoba!
Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.
Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.
Anda harus masuk untuk berpendapat.
Ca Kwe jangan dijadikan menu sarapan, karena satu cakue saja kalorinya besar banget
Memangnya kenapa ya kak kalo kalori besar saat sarapan?