Sudah tiga bulan ini saya “ngantor” di Jogja Web Center. Pada prinsipnya sih kerjaannya sama saja, cuma pindah tempat aja. Selama ngantor, seringnya saya pulang habis maghrib.
Tetapi khusus hari ini (04/02/15), saya pulang agak sorean, jam 17.00 kurang lah. Maka dari itu saya pulang berbarengan dengan banyak orang yang melakukan perjalanan sore. Entah itu pulang kerja atau habis mandi lalu jalan-jalan bersama pacar atau keluarga.
Dikarenakan jalanan yang padat merayap sepanjang rute yang saya lalu, maka motor pun tidak saya pacu dengan kencang. Meskipun tidak ganteng, tapi saya taat aturan kok, tidak main selonong kiri kanan, cari celah sempit untuk mendapatkan kesempatan (nyalip). Bagaimanapun saya tetap sabar menunggu giliran untuk lewat. 🙂
Sembari jalan pelan-pelan, saya yang tukang kepo ini mengamati satu-satu pengendara yang menyalip atau bersimpangan. Dari pengamatan itulah saya menemukan fakta yang unik. Mayoritas pengendara wanita, baik yang masih gadis maupun emak-emak, hampir separuhnya tidak mengenakan tali helm-nya dengan sempurna, alias tidak “klik”.
Entahlah saya yang terlalu paranoid atau banyak orang tidak peduli dengan kepalanya, tetapi yang saya tahu bahwa tidak “klik” sangat beresiko. Kalau terjadi kecelakaan, helm bisa lepas. Meskipun mati memang sudah ada yang ngatur, setidaknya tidak mati karena gegar otak.
Meskipun berbicara mengenai bra, tetapi ini masih ada hubungannya dengan perjalanan pulang saya. Ini bukan berarti saya membeli bra warna hijau atau menemukan sebuah di jalan, tetapi justru lebih parah dari itu. Ada wanita yang memakai bra warnah hijau terang, lalu hanya dibungkus lagi dengan kaos transparan.
Jika anda bingung seberapa transparan kaos yang dikenakan, saya akan memberikan ilustrasi. Kaos itu begitu transparan sehingga sampai kulit penggunanya yang berwarna coklat cerah sampai terlihat cukup jelas. Mungkin lebih jelasnya anda bisa membayangkan jika kaos yang tipis berwarna putih dipakai dalam keadaan basah. Nah, seperti itulah keadaan yang sangat transparan.
Wanita yang mengenakan bra warna hijau dengan baju transparan itu masih muda, membonceng seorang pria yang juga masih muda, naik motor matic, keduanya tanpa helm dan berjalan sangat pelan. Tampaknya mereka adalah sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara. Mereka ngobrol tanpa mempedulikan sekitar. Beberapa kali si pria seperti mengerem mendadak saat mobil yang di depannya mengerem. Bisa dikatakan, seperti dunia ini milik berdua.
Entah setan apa yang merasuki wanita itu hingga berpakaian demikian, juga pria macam apa yang tidak memeriksa penampilan wanitanya sebelum keluar rumah. Tahukah anda apa yang paling lucu? Ketika itu banyak pria yang mengekor di belakang pasangan ini, padahal jalan dari arah berlawanan sangat lenggang. Bagaimana dengan saya? Yah, kurang kerjaan banget cuma nonton bra warna hijau, tentu saja saya langsung tancap gas jika ada kesempatan. Bagaimana kalau anda?
Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.
Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.
Anda harus masuk untuk berpendapat.
Kalau saya…. salip aja, nengoknya kalo dah berada di samping depan bra warna hijaunya… wkwkwkwk…. #balangwatubojone