Layanan Tri Indie+, Prabayar Kenyamanan Pascabayar

Beberapa hari ini saya melihat dua iklan Indie+ dari operator Tri. Bintang iklannya adalah anak-anak kecil dengan dua versi, cewek dan cowok. Iklan ini menggunakan bahasa yang lugas khas anak kecil. Mungkin mayoritas dari anda sudah melihat iklan ini, kan?

Apa itu Tri Indie+ ?

Tagline “Layanan prabayar dengan kenyamanan paskabayar” membuat saya sungguh penasaran. Saya pun lalu mencari info dengan langsung masuk ke website Tri dan diarahke ke halaman khusus Tri Indie+ (http://indie.tri.co.id). Saya baca-baca semua halaman disitu dan terakhir mendarat di halaman FAQ. Tri Indie+ adalah layanan yang menggabungkan keuntungan prabayar dengan kenyamanan pascabayar. Jadi dengan Tri Indie+, anda bisa ngutang dulu, bayarnya belakangan.

Dua iklan Indie+, versi cewek dan cowok.

Iklannya lucu ya? Buat para “eksmud” yang hidupnya seperti yang dikatakan anak-anak diatas, tentu akan terasa “makjleb” banget tuh. 🙂

Bagaimana Indie+ bekerja?

Dari yang saya pahami, ada dua cara untuk mendapatkan layanan Indie+, yakni:

  • Untuk pelanggan, membeli voucher Indie+ Gold (200 ribu) atau Indie+ Silver (100 ribu) dan mendapatkan pulsa dan kantong kredit seharga voucher tersebut.
  • Untuk pelanggan baru harus membeli perdana Tri Indie+ senilai 225 ribu dengan dua macam pilihan di dalamnya.

Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di halaman Tri Indie+ saja.

Apa yang dimaksud dengan kantong kredit?

Yang dimaksud dengan kantong kredit bukanlah seperti pascabayar yang mana anda bisa langsung menggunakan kartu anda untuk keperluan seperti telepon, sms dan internet. Sistem kantong kredit mengharuskan anda untuk bertransaksi menukarkan kredit anda dengan voucher prabayar. Misalnya saat anda kehabisan pulsa, maka anda harus menukarkan kredit anda menjadi pulsa sesuai dengan nominal yang anda inginkan. Yang cukup disayangkan, transaksi hanya bisa dilakukan dengan aplikasi BimaTri. Tentu saja untuk pelanggan yang tidak memiliki ponsel kelas menengah akan kesulitan mengadopsi program ini. Secara tidak langsung, layanan ini mirip dengan Axis Pinjam Pulsa yang saya vonis haram tempo hari.

Tinjauan hukum muamalah untuk Tri Indie+

Sebagai seorang muslim, saya tentu harus memperhatikan apakah suatu produk/layanan itu halal atau haram. Sebelumnya telah ada layanan yang meminjamkan pulsa yakni Axis Pinjam Pulsa yang jelas sekali haram karena mengandung riba. Nah, apakah layanan Indie+ ini halal atau haram? Mari kita bedah bersama-sama.

Skema kredit Indie+

Skema Pembayaran Indie+ (sumber: http://indie.tri.co.id/faq.html)

Gambar diatas adalah skema keuangan dari layanan Indie+ yang saya dapat dari website resminya. Dalam keterangan yang berada dibawahnya pada poin ketiga, dijelaskan bahwa pelanggan akan menerima tagihan pada tanggal 1 bulan berikutnya sebanyak pemakaian kredit. Ini berarti tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada “pengutang”, yang mana hanya membayar sesuai pemakaian kreditnya saja. Jika pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan ini, maka dalam tinjauan syariat Islam, hutang seperti ini halal hukumnya. Tri Indie+ ini sementara HALAL berdasarkan keterangan operator Tri. Saya belum mencoba dan belum tahu bagaimana tagihannya. Lagipula jika saya mencoba baru akan tahu tagihannya bulan depan, kan? 🙂

Apa Tri ga rugi? Kan ini prabayar, ga bayar tinggal ganti kartu

Saya rasa semua sudah diperhitungkan dengan benar oleh operator Tri. Saya bilang Tri tidak akan mengalami kerugian dengan sistem ini. Coba anda lihat syarat untuk mendapatkan kantong kredit ini tentu tidak mudah, kan? Setidaknya seseorang harus mengeluarkan uang minimal sebesar 100 ribu (pelanggan) dan 225 ribu (pelanggan baru) untuk mendapatkan Indie+. Nilai pulsa itu sendiri menurut akuntansi operator sangat fleksibel karena pulsa tidak memiliki biaya produksi seperti barang.

Yang saya belum tahu adalah berapa lama waktu yang diberikan oleh Tri untuk pembayaran kredit ini. Saya juga belum tahu apa sanksi bagi kartu Tri seseorang yang tidak membayar setelah periode waktu tertentu. Mungkin suatu saat saya akan bertanya kepada customer service Tri dan akan saya update disini. Tertarik dengan Indie+, silahkan dipelajari dan dicoba.

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 158 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. dayat:

    hhhaaaaa pak/bu ngomong2 riba kaya tau hadisr&dalilnya aja sejauh apa ilmu ibi/bapak yg namanya minjam kalo kita mampuh meminjaminya pinjamilah adapun dia gak ngebayar hutang nya ya itu mh dosa dia gak ada sangkut paut nya dengan riba ngapain ibu/bapa ngomong2 riba? Kalo gak tau hukum2nya diem bu/pak

    • dayat:

      tadi kamu bilang gak terima di caci maki terima ajah itu akibat kesalahan kamu lagian ngomong sembarangan aja jangan salahkan saya salahkan diri sendiri saya mh cuma ngejalanin hukum agama islam kalo memang kamu agama islam kenapa harus gak terima?

    • Iwan Restiono:

      Halo bapak/mas Dayat yang baik,

      Mohon dibaca lagi ya. Silahkan dikutip di bagian mana saya salah menurut anda, lalu tolong dikoreksi. Komentar anda tidak berujung, tidak terstruktur dan tidak menunjukkan diskusi yang baik. Membaca tanggapan anda, saya jadi bingung. Saya mungkin bukanlah orang sepintar anda, sehingga mungkin kebodohan saya ini menyebabkan saya gagal paham.

      Saya ngomongin riba dan ga bayar hutang itu beda tempat. Saya ngomong Tri Indie+ bukan riba karena jumlah hutang tidak berbeda dengan pengembaliannya alias tidak ada bunga, berbeda dengan XL Pinjam Pulsa. Kemudian saya ngomongin masalah jika ada yang tidak bayar, maka Tri merugi. Saya rasa saya tidak menambahkan yang lain. Jadi, dimana saya bilang tidak bayar hutang itu riba? Jika memang ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf sebesar-besarnya.

      Terima kasih telah meluangkan waktu mengingatkan saya. Semoga bapak Dayat diberikan berkah dan kesehatan yang melimpah oleh Allah.

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.