Penderita HIV/AIDS atau disebut sebagai Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) merupakan satu dari sekian banyak penderita penyakit menular yang membutuhkan perhatian. Demikian adalah kesimpulan dari diskusi antara Komunitas Blogger Jogja dan KPA DIY yang berlangsung minggu (25/8) lalu.
Stigma negatif yang beredar di berbagai kalangan masyarakat kita tentang penderita HIV/AIDS atau ODHA sudah sepatutnya dikikis habis. Selain tidak manusiawi, mendiskriminasi ODHA justru akan merugikan masyarakat itu sendiri. Jika kita membutuhkan alasan kenapa harus memberikan dukungan kepada ODHA, akan coba saya bahas sedikit.
Agama yang dipeluk oleh mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam. Sudah jelas dalam Islam ada perintah untuk menjenguk orang yang sedang sakit. Menjenguk ini dalam arti menyenangkan atau menenangkan hatinya. Berikut adalah perintah tersebut:
Rasulullah salallahualaihiwasalam bersabda, “Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit dan tolonglah orang yang kesusahan.”
Hadits riwayat Imam Bukhari dari Abu Musa Al-Asy’ari
Menjenguk orang sakit adalah perkara yang disyariatkan dalam Islam, bahkan ada adab dan tata caranya. Maka sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk menjenguk orang sakit, dalam bahasan kita ini adalah para ODHA. Meskipun kita tidak bisa mengubah apapun, namun setidaknya kita bisa membuat tenang hati dan pikiran mereka.
Ada kepercayaan yang salah bahwa penderita AIDS atau ODHA adalah orang yang diadzab oleh Tuhan karena perbuatannya di masa lalu. Ini jelas merupakan kepercayaan yang sesat dan menyesatkan. Penularan HIV tidak terbatas hanya karena perbuatan menyimpang seperti seks bebas dan narkoba saja, namun bisa melalui cara yang tidak menyimpang seperti menyusui.
Selain itu, manusia tidak memiliki hak untuk menghakimi manusia lain. Kesalahan seseorang hanya Tuhan yang tahu dan berhak untuk memberikan hukuman. Sekalipun sakitnya itu adalah hukuman dari Allah, tidak ada hak kita untuk menambah hukuman bagi mereka dengan mengucilkan mereka dari pergaulan atau bahkan memandang mereka dengan jijik.
Mayoritas penularan HIV terjadi karena ketidaksengajaan. ODHA tidak tahu bahwa dirinya terjangkit HIV atau menderita AIDS. Salah satu dukungan terhadap ODHA adalah untuk memberikan pengetahuan yang benar dan pengobatan yang tepat. Hal ini sudah dilakukan oleh pemerintah lewat Komisi Penanggulangan AIDS beserta mitra-mitranya.
Sedangkan tugas masyarakat adalah tidak mengucilkan ODHA atau minimal tidak mengganggu mereka. Ini penting bagi kemaslahatan umat karena bisa mengeliminasi penularan yang disengaja. Bentuk penularan ini bisa terjadi jika ODHA merasa dikucilkan dan membutuhkan teman. Selain itu penularan disengaja terjadi karena dendam.
Maka sudah jelas sekali bahwa fungsi dari mendukung ODHA untuk menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya adalah juga untuk kemaslahatan orang banyak. Maka dari itu mari kita memberikan dukungan kepada ODHA sebaik mungkin. Jika kita tak bisa berbuat baik untuk ODHA, akan lebih baik jika kita tidak menganggu mereka. Salam sehat! 🙂
Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.
Anda harus masuk untuk berpendapat.