Pentingnya Budaya Membaca untuk Programmer

Sebagai programmer, kita menulis kode. Sebelum memulai menulis, tentu saja kita harus banyak membaca. Jika ada diantara kalian yang ingin menjadi programmer tapi malas membaca, maka hentikan, cukup, stop membaca artikel ini, jangan buang waktu lagi, berhentilah menjadi programmer. Cari profesi lain yang tidak butuh membaca.

Progammer Gemar Membaca

Menjadi programmer sama seperti pekerjaan apapun di dunia ini, tidak mudah. Butuh ketekunan dan keseriusan untuk menjadi seorang programmer yang baik. Selain menguasai bahasa inggris (minimal pasif), seorang programmer harus “pandai membaca”. Maksudnya adalah bukan hanya membaca huruf per huruf, kata per kata, kalimat per kalimat, tapi juga memahami dengan cepat apa yang dimaksud dalam apapun yang dibaca itu.

Pekerjaan programmer mengorbit di sekitar teks

Aku belum pernah tahu programmer yang tidak mengetik kode. Seluruh pekerjaan programmer berhubungan dengan teks, baik huruf, angka maupun spesial entity. Jadi agak aneh rasanya jika seorang programmer tidak memiliki budaya membaca yang baik. Pekerjaan kita berhubungan dengan kode dan software. Hampir keseluruhannya adalah teks. Bahkan menampilkan gambar pun juga harus di-coding dengan teks.

Belum lagi jika berurusan dengan dokumentasi. Ada banyak dokumentasi yang kita lihat pada saat membuat program/aplikasi. Paling tidak, kita akan bersentuhan dengan dokumentasi dari bahasa pemrograman yang kita gunakan, misalnya PHP. Jika dari awal saja kita tidak memiliki budaya membaca dengan baik dan benar, maka memahami fungsi dan kemampuan bahasa pemrograman yang dipakai sendiri pun akan sulit. Akibatnya, kita akan memecahkan masalah dengan cara yang kurang efektif. Kalau ada masalah dan buntu? Googling! ketemu di StackOverflow, eh, mesti baca lagi, kan?

Banyak membaca semakin paham

Aku biasanya membaca dokumentasi atau pemecahan masalah orang lain (misalnya di blog lain atau StackOverflow) lebih dari satu kali, penuh sampai selesai ke bawah. Khusus di StackOverflow, terkadang yang di marking sebagai jawaban (centang hijau) belum tentu yang cocok untuk permasalahan kita. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk beberapa kali membaca sambil memikirkan kembali apakah jawaban tersebut cukup cocok. Terkadang dengan begitu kita menemukan ilmu lain, sesuatu yang tidak pernah kita duga bisa dilakukan pada awalnya.

Banyak paham itu lebih baik daripada banyak tahu.

Diatas adalah quote dari “sensei” programmerku dulu. Dia memberikan contoh memadamkan api. Seseorang yang hafal banyak cara memadamkan api, bisa jadi kalah dengan orang yang paham bahwa api tidak bisa berkembang tanpa oksigen. Orang yang menghafal (banyak tahu) tentang cara memadamkan api, lalu ketemu dengan api yang tidak sesuai dengan cara yang dia tahu, pasti akan lama mikirnya. Beda dengan orang yang paham apa dan bagaimana api itu sebenarnya, pasti dengan mudah menemukan solusi untuk memadamkannya.

Membaca bisa meningkatkan kemampuan berbicara

Banyak programmer yang tidak bisa menjelaskan tentang hal-hal yang dia kerjakan. Hal ini karena sebenarnya dia tidak paham tentang hal itu. Ada orang yang bilang bahwa semakin paham seseorang, maka dengan mudah membuat orang lain mengerti atau mudah menjelaskannya. Sebagai contoh, jika klien bertanya, kenapa fitur yang dia minta tidak bisa diwujudkan, maka programmer yang banyak membaca akan dengan mudah menjelaskan kepada klien tersebut. Percayalah, 90% klien kita adalah orang yang awam pemrograman, jadi tidak bisa kita menggunakan “bahasa langit” yang tinggi dan tidak terjangkau itu.

Kemampuan menjelaskan sesuatu kepada “orang biasa” sangat penting untuk kesuksesan kita dan program yang kita buat. Pada akhirnya merekalah yang menggunakan program yang kita buat. Jadi mereka harus paham dengan apa yang kita bicarakan dan kita juga harus bisa menampung ide dan kebutuhan mereka. Kalau tidak, kita akan mendapati sisi unik dari “orang biasa”, yakni menuduh kita tidak kompeten karena tidak paham dan bisa menjelaskan apa yang ingin mereka ketahui.

Jadi, masihkah kamu sebagai programmer tidak mau gemar membaca? Seperti kataku diatas, cari saja profesi lain yang tidak ada hubungannya dengan membaca. Mungkin saja ada. 🙂

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.