Sudah sering kita temui anak SMA sekarang ini benar-benar narsis. Di internet sendiri banyak beredar foto-foto anak SMA narsis dimana-mana. Bahkan seringkali narsis di tempat dan waktu yang tidak tepat.
No picture is hoax, begitu kata orang yang nun jaun disana. Oleh karena itulah saya akan memberikan gambar tentang anak SMA yang pamer belahan buah dada. Hanya untuk anda, lho!
Dari ketiga gambar diatas, maka lengkap sudah disebut sebagai ANAK SMA PAMER BELAHAN BUAH DADA. Merasa tertipu? Sudah seharusnya. Memang posting ini hanya untuk mengecoh mereka yang melakukan pencarian hal-hal yang berbau Anak SMA mesum.
Ada kelainan seksual yang dinamakan sebagai fetishism atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai fetisme. Kelainan ini merujuk pada seseorang yang merasa terangsang secara seksual oleh benda atau situasi tertentu. Termasuk salah satu diantaranya adalah karena status anak SMA atau seragam yang dikenakan oleh anak SMA tersebut. Sensasi tersebut menghasilkan kepuasan yang mendalam dan kecenderungan untuk menggapainya secara ekstensif, bagaimanapun caranya dan apapun yang dipertaruhkan.
Inilah salah satu penyebab anak SMA perempuan menjadi obyek eksploitasi seksual. Jika ada permintaan, maka ada penawaran. Cewek SMA dihadapkan pada pilihan yang benar dan yang mudah. Rendahnya pengawasan orang tua, kurangnya pendidikan moral, ajaran yang berorientasi pada kesenangan sesaat dan gaya hidup biaya tinggi membuat cewek-cewek SMA terjerumus kepada pilihan yang mudah. Mayoritas mereka berpikir bahwa itu adalah cara yang paling mudah mendapatkan uang sebagai bahan bakar gaya hidup mereka.
Bahkan ada istilah Kimcil yang merupakan singkatan dari kimpet cilik. Kata pertama merupakan bahasa walikan, anda tinggal balik saja hurufnya dan akan menemukan kata yang artinya adalah kemaluan wanita. Kimcil ini merujuk pada gadis-gadis dibawah umur yang konotasi negatifnya adalah “bisa dipakai” atau lebih tepatnya pelacur remaja. Di kalangan petualang cinta, istilah kimcil dan bagaimana mendapatkannya sudah tidak asing lagi. Bahkan mereka sudah punya peta sekolah mana yang siswinya bisa “dijemput”. Miris bukan?
Dibutuhkan peran orangtua dalam mengawasi kegiatan putri-nya diluar sekolah. Menyerahkan segala sesuatu kepada guru bukanlah hal yang bijak. Tidak mungkin seorang guru bisa mengawasi kegiatan siswanya sepulang sekolah, sedangkan siswanya ada ratusan. Peran orangtua sangat signifikan disini untuk mencegah upaya eksploitasi terhadap anak SMA. Kedekatan harus dibangun oleh orangtua supaya anak-anak terbuka dan mengurangi celah terjadinya penyimpangan-penyimpangan moral. Bagaimana menurut pendapat anda?
Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.
Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.
Anda harus masuk untuk berpendapat.
Siiip… Cepet naik nih di mbak gugel.
“Isi artikel tidak boleh menyinggung SARA, berbau saru dan memprovokasi orang lain untuk melakukan ketidakpatutan.”
jebul ono iku.
wkwkwk..
kereen keywordnya mas.. :v :v
Wow belahannya emang mantab, menjebak padat berisi
Sekarang yang lagi ngetrend cabe-cabean. 😀