Dejavu, Fenomena Misteri Meskipun Sudah Diteliti

Pernahkah anda berada di suatu tempat atau melakukan sesuatu namun anda merasa sudah pernah mengalami hal tersebut? Itulah yang dinamakan dejavu. Kalimat yang berasal dari bahasa Perancis yang berarti “sudah terlihat” ini telah menjadi subyek penelitian ilmuwan selama bertahun-tahun. Namun selama itu belum ada satu pun yang dapat menjelaskan secara lengkap tentang fenomena ini.

Déjà vu dialami oleh 70 persen orang pada kondisi tertentu, terjadi pada semua ras manusia baik pria maupun wanita. Namun menurut penelitian pada tahun 2003 yang dipublikasikan pada Journal of Nervous and Mental Disease, déjà vu lebih sering terjadi pada orang yang berusia 15 hingga 25 tahun.

Dejavu

Dejavu, merasa sudah pernah

Fakta ini menuntun ilmuwan pada kepercayaan bahwa dejavu mungkin berhubungan dengan neurotransmitter seperti dopamine yang seringkali sangat besar jumlahnya pada remaja dan anak muda. Teori ini dikuatkan oleh satu kasus dimana orang berusia 39 tahun mengalami dejavu karena konsumsi obat yang meningkatkan dopamine. Saat pengaruh obat tersebut menghilang, dejavu dilaporkan juga menghilang. Kasus ini dipublikasikan dalam Jurnal Journal of Clinical Neuroscience.

Dejavu juga mungkin berkaitan dengan fenomena lain yang sama menantangnya untuk dijelaskan oleh para ilmuwan. Fenomena ini adalah Jamais vu atau “tidak pernah melihat” yang terjadi saat orang menghadapi sesuatu yang sebenarnya ia kenal, namun ia merasa asing. Ada pula “déjà entendu” yang terjadi saat seseorang merasa ia pernah mendengar kilasan percakapan atau musik namun tidak dapat menjelaskan kapan dan dimana.

Jadi, apakah tepatnya déjà vu itu? Hingga kini masih menjadi misteri. [LiveScience]

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.