Waktu sudah berlalu dua bulan semenjak saya menggunakan PureIt. Jika testimoni PureIt yang kemarin adalah alasan mengapa saya membeli PureIt, maka kali ini saya akan menulis pengalaman memakai produk Unilever PureIt. Tentu saja pengalaman ini bisa berbeda dengan apa yang anda alami.
Selama dua bulan ini, saya menggunakan air dari PureIt tidak hanya untuk minum saja, namun juga untuk memasak. Memang tidak ada perubahan dari rasa, namun saya mempercayai bahwa ini lebih baik daripada air langsung dari keran yang belum dimurnikan.
Kita tahu bahwa PureIt terdiri dari tiga bagian dan hanya disusun begitu saja. Mirip sekali seperi menyusun balok yang saling berkaitan. Sistem ini memang memudahkan untuk mengganti GKK dan juga membersihkannya. Namun bagi pengguna yang teledor, sebaiknya menjauhkan PureIt dari jangkauan anak-anak dan diletakkan di tempat yang stabil. Sistem susun ini juga memiliki kelemahan, yakni apabila jumlah air yang diisikan pada wadah atas lebih banyak dari ruang kosong di bagian bawah, maka air akan meluber keluar.
Jika ada volume bar (penunjuk volume) di wadah atas dan bawah tentu akan lebih berguna. Ketidakpastian volume air yang tersisa di wadah bawah itu merepotkan. Jika ada volume bar, maka kita bisa mengisi PureIt tanpa menunggu air di wadah bawah habis. Hal ini tentu menghindari luberan air jika kita mengisi wadah atas terlalu banyak.
Alternatif lainnya adalah dibuatnya penghentian aliran otomatis jika penampungan bagian bawah sudah penuh. Namun yang ini justru terlalu rumit. Ya, semoga saja pihak Unilever sebagai produsen PureIt bisa membaca ini dan merealisasikan, tentu akan lebih baik. Apalagi kalo ada trade-in gratis antara PureIt lama dengan yang baru. Anything can happen, right? 😀
Mulai dari pertama memakai hingga hari ini, tidak ada penurunan kualitas air. Air yang saya minum tidak berubah rasa, bau maupun warnanya. Airnya tetap sama seperti saat pertama kali dihasilkan. Justru yang terjadi adalah rasanya lebih enak karena lidah dan otak saya sudah terbiasa menerima air ini.
Hal yang lain adalah indikator GKK pun belum ada perubahan, mengingat baru dua bulan saja. Mungkin air yang dimurnikan belum terlalu banyak dibandingkan kapasitas maksimumnya. Mengenai kesehatan, hingga saat ini tidak ada keluhan kesehatan yang muncul pada diri saya dan pacar (yang juga ikut minum). Tidak ada sakit perut atau keracunan. Setidaknya ini membuktikan bahwa sejauh ini PureIt aman digunakan.
Ada yang mengatakan bahwa jika menggunakan air baku dari PDAM, maka hasil airnya akan berbau kaporit. Hal ini dilaporkan oleh pacar yang dirumahnya menggunakan PureIt dan air PDAM. Mungkin masalah ini bisa diatasi dengan mengendapkan dulu air baku PDAM, baru diisikan ke PureIt. Mungkin anda yang memakai air PDAM bisa mencobanya.
Sudah cukup lama sih tertarik dengan PureIt ini, tapi masih ragu untuk menggunakannya, apakah ‘benar-benar’ benar aman untuk dikonsumsi…
– Ardiyan
Sejauh ini, saya nyatakan PureIt aman digunakan. Selain itu PureIt juga lumayan hemat, selama air di keran kamar mandi masih mengalir, maka saya masih bisa minum. Tidak perlu lagi mengatur dana mingguan untuk air mineral galon ternama itu. Nah, bagaimana menurut anda? Siapakah yang sudah menggunakan PureIt sekarang?
Note: tulisan ini adalah daur ulang dari tulisan di blog lama yang domainnya mati: i2harmony.info
Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.
Anda harus masuk untuk berpendapat.