Sudah bukan rahasia lagi jika pelaku MLM dewasa ini banyak membidik anak SMA/SMK dan mahasiswa baru. Prakteknya dapat kita temukan di kampus-kampus. Apakah itu suatu yang buruk? Bisa disebut demikian.
Mayoritas MLM bertumpu pada rekrutmen member supaya bisa “sukses”. Teknik cuci otak dan janji uang instan seringkali diumpankan kepada mahasiswa, terutama mahaiswa baru. Maka dari itu kamu yang merasa mahasiswa baru harus membentengi diri dari MLM, supaya dapat menghindari MLM.
Berhati-hatilah kepada mereka yang baru kenal namun sok akrab dan sok baik. Pasti ada udang di balik batu. Ini bukan berarti kamu harus mencurigai semua orang yang ramah, namun keramahan pada orang yang baru kenal itu ada batasnya. Berhati-hatilah saat orang yang baru kamu kenal itu mengajak bertemu, mungkin makan malam atau ke sebuah pertemuan. Itu adalah tanda-tanda MLM.
Saat diajak ketemuan, pastikan dulu alasannya apa dia ngajak kamu ketemuan. Jika kamu ragu, ga usah mau diajak ketemuan. Kamu bisa jujur atau bohong untuk alasannya, itu terserah kamu. Tapi jujur lebih asyik, bilang aja kalo kamu kapok diajak ketemuan ujung-ujungnya MLM. Kalo dia orang MLM, pasti bakalan ga jadi ngajakin kamu ketemuan. Kalo dia memang bermaksud lain, non-MLM, tentu dia akan bilang apa maksudnya.
Itu artinya kamu sudah terlanjur ketipu mau aja ketemuan sama orang MLM itu. Entah karena kamu yang kurang fokus, lengah atau si orang itu terlalu pandai membohongimu, akibatnya sama. Kamu akan duduk selama beberapa waktu mendengarkan orang ngoceh tentang finansial freedom, passive income dan downline-downline. Dengarkan saja dengan seksama, namun jangan terlalu fokus.
Para MLM’ers memiliki teknik-teknik untuk menggiring seseorang mengatakan IYA dan SETUJU atas ide yang mereka lontarkan. Maka dari itu jangan terlalu fokus dan terpesona dengan apapun yang mereka katakan. Tanamkan dalam otak dan hati anda bahwa kebenaran itu tidak berasal dari satu orang. Maka ajakan bergabung ke dalam “perusahaan” mereka bisa kamu tolak dengan kata pamungkas, “aku pikir dulu deh”.
Jika mereka tidak berhenti mengajakmu, segera saja tinggalkan, dengan alasan apapun, terserah kamu. 🙂
Ingatlah bahwa tujuan kalian untuk kuliah adalah mencari ilmu. Orang tua kalian membiayai hidup dan kuliah bukan untuk melakukan hal-hal yang tak bermanfaat. Sudah banyak orang yang waktunya terbuang percuma gara-gara menjalani “bisnis” MLM ini. Mayoritas MLM adalah money game yang mana artinya itu menipu orang. Kalian disekolahkan supaya menjadi pintar, bukan untuk menipu orang.
Jika ingin menjadi entrepeneur atau wirausahawan, berusahalah dengan cara yang baik dan benar. Berdagang sesuatu dengan cara yang baik. Mencari uang itu butuh usaha dan kerja keras ekstra, tidak ada cara instan mendapatkan uang seperti yang dijanjikan oleh para pegiat MLM. Semua usaha ada resikonya, tak ada keuntungan besar tanpa usaha. Camkan itu baik-baik di kepala kalian, maka kalian akan terhindar dari godaan MLM yang terkutuk.
Nah, saya rasa cukup segitu, bagaimana pendapat kalian?
Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.
Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.
Anda harus masuk untuk berpendapat.
bener banget tuh, kaka saya aja sampe disuruh buat gadein barang berharga tanpa sepengetahuan orang tua sampai belasan juta, dan hasilnya nihil