Asyiknya Kompas Green Lifestyle Campaign di JDV

Sabtu (13/9) lalu aku mengikuti sebuah acara yang bertajuk Green Campaign: A Green Lifestyle for Yogyakarta. Acara ini merupakan kerjasama antara Kompas, SwitchAsia dan Jogja Digital Valley.

Berfoto bersama dengan pak Pepih Nugroho, Manager Kompasiana.

Berfoto bersama dengan pak Pepih Nugroho, Manager Kompasiana.

Tujuan acara ini adalah untuk memperkenalkan gaya hidup ramah lingkungan kepada generasi muda, khususnya blogger dan fotografer. Paling tidak meluruskan persepsi bahwa ramah lingkungan bukan berarti harus kembali ke jaman batu. Ramah lingkungan berarti berpikir dulu sebelum bertindak, seperti slogannya, yakni Don’t just recycle, think first.

Pemahaman tentang Green Product

Oleh-oleh dari Kompas

Oleh-oleh dari Kompas

Ada pepatah mengatakan bahwa jika kamu tidak bisa membuat atau memperbaiki, jangan merusak. Ini juga berlaku untuk kehidupan sehari-hari kita. Kita memang tidak akan bisa jauh dari modernisasi yang membutuhkan sumber daya alam, namun lebih baik jika memilih yang ramah lingkungan. Dengan itu kita tidak ikut serta dalam merusak lingkungan atau setidaknya paling sedikit ikut serta.

Dalam acara ini saya mendapatkan banyak sekali wawasan tentang Green Product atau produk ramah lingkungan. Penjelasan diberikan oleh Dr. Edzhard Ruhe, Team Leader dari program SCP (Sustainable Consumption & Production) yang digagas oleh SwicthAsia bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup. Jangan salah, meskipun bule, pak Ed ini cukup fasih berbahasa Indonesia, lho. Tentu saja dengan logat yang sedikit aneh di telinga kita.

Pak Ed menjelaskan bagaimana kita secara cerdas memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya adalah seringkali kita terbius dengan harga produk yang murah, namun setelah dihitung secara keseluruhan ternyata jatuhnya lebih mahal. Itu karena kita tidak cerdas dalam menghitung. Kalo aku tulis apa yang pak Ed sampaikan, kalian bakal bosan membacanya. Bagaimana kalo kalian download saja materinya? Oke, nanti lihat kotak di bagian paling bawah.

Latihan menulis bersama Pepih Nugraha

Siapa yang nggak kenal dengan Pepih Nugraha? Eits saya tidak kenal. Hanya saja saya tahu kalau beliau adalah wartawan senior Kompas. Saya baru tahu bahwa beliau ada di Kompasiana. Hm, selama ini saya kemana ya? Hahaha. Ya wajar sih, punya akun Kompasiana sejak 2011 cuma buat komeng, eh, komentar saja.

Makan siang menjelang sore

Makan siang menjelang sore.

Di acara ini om Pepih Nugraha berbagi tentang tips menulis yang baik. Dari penjelasan yang dipaparkan oleh om Pepih, kelihatannya menulis itu sangat mudah sekali. Terutama ketika beliua memberikan tips membuka tulisan dengan delapan cara. Tipsnya aku bagi deh, simak ya.

  1. Pernyataan
  2. Pertanyaan
  3. Percakapan
  4. Aksi
  5. Masalah
  6. Setting Tempat
  7. Setting Waktu
  8. Setting Orang

Keterangan dari masing-masing cara diatas akan aku bahas dalam artikel yang lain. Kalo dibahas sekarang bakalan panjang jadinya.

Acara kemarin sangat menarik karena banyak sekali blogger yang ikut, terutama dari Komunitas Blogger Jogja. Ditambah dengan acara kuis yang ada doorprize-nya, maka makin ramai saja. Asyiknya sulit dikatakan dengan kata-kata. Sayang sekali aku tak mendapat kesempatan berfoto dengan pak Ed karena beliau harus buru-buru pulang.

Bulan depan topiknya Save Water dan Copywriting. Saya pasti ikut lagi. Bagaimana dengan kamu? Mau ikut bulan depan?

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.