Menggunakan Internet dari XL Axiata

Sedia payung sebelum hujan, itulah peribahasa yang saya sematkan dengan baik di kepala. Sebelum sesuatu benar-benar terjadi, saya harus siap menghadapinya.

XL XtraOn 5 GB menyandar pada layar laptop.

XL XtraOn 5 GB menyandar pada layar laptop.

Dan itu saya terapkan ketika ada pengumuman “kematian” Esia Max-D beberapa minggu yang lalu. Saya sudah mempersiapkan diri dengan membeli MiFi Sierra Wireless 754S. Sebetulnya bukan saya sih yang beli, tapi Nugroho, saya mah cuma pinjem aja, lalu saya ganti pakai uang. Hehehehe.

Alasan meggunakan internet XL Axiata

Sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa saya menggunakan XL. Seperti yang pernah saya bahas dalam artikel tentang mencari pengganti koneksi Esia Max-D, saya menggunakan XL karena hanya koneksi ini yang layak digunakan di kost saya. Dan kenapa tidak mencoba Smartfren sudah saya jelaskan di artikel tersebut. Sebenarnya ada satu provider lagi yang koneksinya cukup bagus, yakni Indosat. Provider warna kuning ini memiliki kantor Base Station Controller tidak jauh dari kost saya.

Sayangnya koneksi internet yang saya dapatkan tidak stabil. Meskipun sinyalnya lebih bagus dari XL, namun kualitas koneksinya masih kalah jauh. Hal ini tidak hanya saya yang mengalami, tapi juga mbak Wiwin Pratiwanggini, yang rumahnya justru lebih dekat lagi dengan kantor Indosat. Cukup aneh, kan? Tapi kita disini tidak akan membahas keanehan koneksi Indosat. Kita akan membahas tentang XL.

Pakai XL menggunakan paket apa?

Sejauh ini saya belum menggunakan paket riil dari XL Axiata, saya hanya menggunakan perdana XL yang dijual murah di konter itu. Ada bonus paket internet 2GB XL XtraOn dari perdana seharga 25 ribu rupiah. Setelah habis ternyata ada konter hape yang menjual XL XtraON dengan bonus 5GB seharga 56 ribu rupiah, dan jadilah saya menggunakan internet bonus dari XL Axiata.

Kuota 5GB itu bagi saya sudah cukup. Lagipula di kantor masih ada speedy yang siap sedia jika dibutuhkan download data yang besar. Mengenai kecepatan, bisa dibilang cukup fair. Ukuran kepuasan saya bukan berapa kBps/mBps kecepatannya, tapi bagaimana sebuah website dibuka. Sejauh ini beberapa website terbuka dengan cukup baik dan cukup cepat menggunakan koneksi XL.

Saya kan di Jogja, kok IP nya disebutkan Nganjuk? Hahahaha.

Saya kan di Jogja, kok IP nya disebutkan Nganjuk? Hahahaha.

Beberapa hal yang masih perlu pendalaman dari koneksi internet XL ini antara lain:

  • Sulit dilakukan pengukuran kecepatan menggunakan speedtest.net, baik menggunakan ponsel pintar Android Lenovo A706 saya maupun menggunakan laptop Asus X452E. Semuanya menunjukkan hasil yang lambat sekali, nyaris tidak rasional dan kadang justru tidak terkoneksi.
  • Adanya semacam alamat ibnads.xl.co.id yang disisipkan ke dalam beberapa website. Ada yang kena, ada yang tidak. Saya belum tahu efeknya jika dibuka di komputer karena belum pernah ada tampilan yang aneh. Sedangkan jika dibuka di Android ada semacam banner pendahuluan, meskipun katanya gratis, tidak makan kuota.
  • Semacam auto disconnect jika digunakan untuk koneksi SSH. Saat melakukan remote terhadap server, harus selalu ada aktifitas. Jika tidak, maka akan disconnect dengan sendirinya. Oleh karena itu ketika ditinggal, saya sering menjalankan aplikasi htop di server sehingga terus mengeluarkan output.

Setidaknya itulah yang saya rasakan selama menggunakan XL beberapa hari ini. Kecepatannya sih lumayan, dimana saya tidak menemui hambatan yang berarti saat berselancar menggunakan internet dari XL. Untuk cek kuota pun mudah, tinggal ketik 123.xl.co.id di browser, nanti akan dibawa ke My XL. Tak perlu login lagi karena sudah otomatis mengenali koneksi kita.

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 342 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. opikini:

    Pernah pake tapi cuma 2 bulan, abis itu ganti provider lain karena suka susah buat buka web tertentu & suka muncul iklan duluan baru kebuka web yg dituju kaya telkomsel dulu tapi kayanya sekarang tsel dah engga pake iklan model begitu deh.

  2. Wiwin Pratiwanggini:

    Sejak tiada lagi Esia dan saya beralih ke XL, sampai sekarang saya masih setia pake XL. Kebetulan di rumah pake Indovision, trus jadilah paket internet broadband XL bundling dengan TV Cable 🙂 Alhamdulillah lumayan lancar.

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.