Tolak Linu Herbal, Solusi Pegal Otot dan Nyeri Sendi

Tolak Linu Herbal, sebuah produk jamu dari Sido Muncul, kali ini cukup membantuku. Sebelumnya aku memang langganan dengan Tolak Angin saat sebelum tidur, supaya segar ketika bangun tidur.

Tolak Linu Herbal

Kenapa harus minum Tolak Linu?

Kenapa kali ini minum Tolak Linu? Semua berkat keinginan untuk bermain bulu tangkis. Ya, olahraga yang sudah lama tidak aku jalani ini pada akhirnya membuatku pegal-pegal. Ya gimana ga pegal, wong baru pertama main, udah langsung kena 6 set. Ditambah lagi pemanasannya tidak lama.

Pegal-pegal otot yang aku alami karena olahraga yang terlalu keras pada saat pertama kali setelah sekian lama tidak olahraga. Ya jelas ototnya kaget. Untung aja sih nggak kram, soalnya memang nggak dipaksa bekerja terlalu keras, hanya saja durasinya yang lama dan sempat memakai raket abal-abal yang agak berat, meskipun cuma satu set.

Tolak Linu Herbal bukan obat

Sesuai dengan labelnya, Tolak Linu Herbal bukan obat. Ini adalah JAMU. Ya, jamu tradisional yang diolah secara modern oleh Sido Muncul. Itu pabriknya ada di Semarang, pemiliknya bapak Aseng Irwan Hidayat. Sekedar tambahan info, PT. Sido Muncul, Tbk ini merupakan perusahaan terbuka dan terdaftar di IDX atau Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kembali ke Tolak Linu, komposisi bahan herbalnya adalah sebagai berikut:

  • Languatis Rhizoma (Laos)
  • Zingiberis aromaticae Rizhoma (Lempuyang)
  • Retrofracti Fructus (Cabe Jawa)
  • Curcumae Rizhoma (Temulawak)
  • Cyperi Rizhoma (Suket Teki)
  • Phyllanti Herba (Meniran)
  • Blumaeae Follium (daun Sembung)
  • Zingiberis Rhizoma (Jahe)
  • Kaempferiae Rizhoma (Kencur)
  • Alyxiae Cortex (Pulasari)
  • Foeniculli Fructus (Adas)
  • Madu

Dilihat dari bahan-bahannya, jelas ini adalah jamu, bukan obat. Ketika aku masih kecil, ramuan semacam ini sepetinya banyak dijual, baik versi bahan mentahnya maupun versi yang sudah jadi. Hanya saja sekarang sepertinya sudah tidak ada lagi. Menemukan simbok penjual jamu saja sekarang sudah susah, seperti susahnya jomblo menemukan tambatan hati. Hehehe.

Bagi yang berminat bikin sendiri, silahkan deh. Kalau aku sih mending beli Tolak Linu aja. Sebanyak itu bahan-bahannya pasti ribet banget bikinnya. Belum tentu juga hasilya jadi sesuai dengan yang dibutuhkan. Bisa-bisa kalau salah komposisi rasanya jadi aneh dan nggak ikeh-ikeh kimochi. Bukannya sehat malah tambah pegel linu karena capek bikinnya.

Jadi, bagaimana khasiat Tolak Linu?

Jadi, senin malam sehabis main badminton itu belum terasa, soalnya masih enak aja di badan. Olahraga, keluar keringat. Nah, selasa paginya pas bangun sahur baru kerasa remuk redam. Akhirnya sorenya dibeliin Tolak Linu sama istri dan minum satu sachet pada saat berbuka. Pada saat itu memang belum kerasa apa-apa di tubuh. Cuma kerasa di mulut aja. Aroma temulawak, madu dan jahe mendominasi.

Baru dua jam kemudian, ada reaksi yang kerasa. Aku jadi ngantuk banget. Pukul 7 malam rasanya sudah ngantuk banget, mata ini sudah susah dibuka lagi. Pukul 8 malam, aku sudah tertidur lelap sampai sahur. Aku pikir mungkin ini efek kelelahan karena habis olahrga. Tetapi hal ini berulang saat sahur, aku minum Tolak Linu satu sachet lagi dan pukul 5.30 pagi rasanya mata sudah berat banget.

Selain badan yang rasanya pengen bobok melulu, aku juga merasakan bahwa tiap bangun tidur, ototku mulai baikan. Mulai dari otot kaki hingga terakhir hari ini otot lengan dan tangan. Efek pemulihan yang dikombinasikan dengan Tolak Linu lebih cepat dibandingkan jika menunggu pemulihan secara alami. Biasanya aku butuh 1 minggu penuh untuk mengembalikan otot dari linu sehabis beraktifitas berat.

Sejauh ini aku hanya habis 3 sachet dan kebugaran ototku kembali seperti semula. Dengan adanya Tolak Linu, aku jadi tidak kapok untuk berolahraga, baik lari maupun badminton. Bagaimana dengan kalian? Punya pengalaman dengan Tolak Linu atau ada yang lainnya?

Disclaimer: tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis, efek dan hasil konsumsi Tolak Linu mungkin berbeda pada setiap orang.
Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.