Pengalaman Berkunjung ke Telkom Witel Jogja

Hal kedua yang saya ingin ketahui tentu saja adalah tentang masalah keluhan pelanggan. Selama kantor saya menggunakan Indihome, memang baru dua kali mengalami gangguan, tetapi termasuk gangguan besar.

Pertemuan di Witel Jogja

Bapak Farid, GM Telkom Witel Jogja sedang menjawab segala keluhan blogger. Foto oleh Mister Mufid M.

Bagaimana keluhan pelanggan ditangani?

Satu hal lainnya yang mendapatkan perhatian serius dari saya dan Komunitas Blogger Jogja adalah masalah keluhan pelanggan di 147. Saya sendiri pernah mengalami kejadian OLT di sekitar kantor mengalami masalah sehingga menyebabkan Indihome tidak bisa terkoneksi sama sekali, sekitar bulan September 2015. Begitu terlihat putus, kami sudah lapor ke 147 via telepon kantor lainnya. Tetapi baru 2 minggu kemudian problem tertangani.

Saya ingat betul bagaimana dulu sistem 147 tidak memberikan saya nomer tiket komplain gangguan. Sepertinya pencatatannya asal-asalan saja, bahkan saat komplain lagi ke 147, saya harus menjelaskan dari awal. Tetapi sepertinya hal ini tidak berlaku demikian beberapa waktu lalu. Awal Februari lalu ada masalah dengan ONT Indihome kantor dan kurang dari 24 jam sudah resolved. Bahkan secara proaktif via SMS dan email, Telkom memberitahukan perkembangan komplain saya.

Plasa Telkom II

Kesibukan di Plasa Telkom. Foto by Mufid.

Sekedar informasi, menurut ibu Endang Sari, spv. marketing Indihome di Witel Yogyakarta sekarang ada 22.000 pelanggan, kurang lebihnya sebesar itu. Jumlah itu memang tidak sebanding dengan jumlah dan kemampuan teknisi Indihome yang berada di bawah anak perusahaan Telkom Group, yakni Telkom Access. Menurut pak General Manager dan ibu Astinah selaku head customer service, sistem komplain di Telkom akan terus ditingkatkan.

Untuk kepuasan pelanggan, sebaiknya Telkom lebih memperkuat sistem informasi untuk para teknisi dan juga termasuk jumlahnya. Bagaimanapun, tidak semua pelanggan mau tahu apa yang dihadapi Telkom dan anak perusahaannya. Mereka sudah membayar dan mereka menginginkan layanan yang dibayarnya bisa bekerja dengan normal sehingga melancarkan pekerjaan atau memberikan kebutuhan hiburan mereka. Bukankah begitu, saudara-saudara?

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 722 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. mrwriter:

    (Melalui audiensi ini akhirnya kami mendapatkan informasi bahwa Telkom akan meluncurkan sebuah Apps dengan nama My Indihome. Terlepas dari seperti apa nanti, tetapi ini jawaban atas pertanyaan kita tentang tagihan. My Indihome membuat pelanggan bisa melihat detail tagihan, menambah atau mengurangi fitur (misalnya paket channel UseeTV) dan juga komplain tanpa perlu telepon ke 147 atau datang ke Plaza Telkom. Yah, kita tunggu saja, semoga sesuai dengan harapan kita.)

    Semoga Telkom memberi pelayanan yang lebih baik. Pingin punya indihome tapi belum keturutan.. 🙂

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.