Pengalaman Berkunjung ke Telkom Witel Jogja

Selain masalah layanan pelanggan dan tagihan, ada lagi yang perlu menjadi perhatian Telkom dengan produk Indihome-nya. Sebagai blogger yang mewakili masyarakat kelas menengah bawah, tentu saya berpikir mengenai keterjangkauan harga produk.

Mengapa Telkom tidak mengerjakan segmen yang lebih kecil?

Di dalam pertemuan ini, ada salah seorang blogger yang bertanya, mengapa Telkom tidak menggarap segmen yang lebih kecil? Misalnya dengan mengeluarkan program dual play, yakni tanpa telepon rumah. Sistem ini tentu akan lebih menarik pelanggan karena biayanya menjadi lebih terjangkau. Apalagi kalau bisa single play, hanya internet-nya saja seperti jaman Speedy dulu, tentu akan lebih menggoda.

Sales Lapangan

Melihat langsung sales Indihome di lapangan. Foto by Mufid.

Ternyata bapak dan ibu-ibu petinggi Telkom Witel mengamini hal tersebut. Mereka setuju bahwa hal itu merupakan ide yang bagus. Tetapi Telkom bukan seperti Jogja Web Center, developer web Jogja yang merupakan perusahaan sederhana. Kebijakan setiap Witel maupun Divre harus mengacu pada kebijakan Telkom pusat yang berlaku nasional. Telkom di daerah tidak bisa serta merta membuat aturan sendiri, meskipun mereka ingin dan secara marketing itu sangat menguntungkan. Hal ini juga berlaku untuk perusahaan besar lainnya.

Hal ini tentu sangat disayangkan. Daya beli masyarakat di kelas menengah tentu masih terbatas. Jika dipaksa harus berlangganan tiga sekaligus, tentu akan berat. Banyak lho masyarakat yang menggunakan koneksi 3G atau 4G untuk di rumah. Padahal koneksi itu kan untuk mobile. Hal ini terjadi karena koneksi broadband fixed line tidak terjangkau untuk kantong rumah tangga.

Saya rasa hanya itu rangkuman kegiatan pertemuan dengan Telkom Witel Jogja. Sebenarnya banyak hal yang ditanyakan, namun tidak semuanya on record, juga tak semuanya penting untuk ditulis. Di akhir pertemuan, kami dibagi tiga grup untuk mengunjungi sales, pemasangan dan perbaikan Indihome di lapangan. Saya kebagian sales, berhubung tidak ada yang menarik, mungkin akan saya bahas lain kali. 🙂

Pengen ngobrol tentang Indihome dengan saya? Silahkan komentar saja. Saya akan jawab sepanjang saya tahu.

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 722 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. mrwriter:

    (Melalui audiensi ini akhirnya kami mendapatkan informasi bahwa Telkom akan meluncurkan sebuah Apps dengan nama My Indihome. Terlepas dari seperti apa nanti, tetapi ini jawaban atas pertanyaan kita tentang tagihan. My Indihome membuat pelanggan bisa melihat detail tagihan, menambah atau mengurangi fitur (misalnya paket channel UseeTV) dan juga komplain tanpa perlu telepon ke 147 atau datang ke Plaza Telkom. Yah, kita tunggu saja, semoga sesuai dengan harapan kita.)

    Semoga Telkom memberi pelayanan yang lebih baik. Pingin punya indihome tapi belum keturutan.. 🙂

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.

Anda harus masuk untuk berpendapat.