For Girls: Cara Terbaik untuk Mendekati Cowok

Baru-baru ini saya mendapatkan pertanyaan yang cukup menggelitik dari pengunjung blog ini via email. Sebuah hal yang sebenarnya sederhana, namun cukup membuat saya memutar otak dan menggali memori. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mendekati cowok.

Ilustrasi cewek menyukai cowok. Credit: WikiHow

Ilustrasi cewek menyukai cowok. Credit: WikiHow

Cara mendekati cowok yang baik

Pertanyaan sederhana ini tidak mudah untuk dijawab, hingga kemudian saya menggali lagi semua informasi yang ada. Hey! Ternyata cara untuk mendekati cowok adalah dengan menggunakan teknik yang sama dengan yang dilakukan oleh cowok mendekati cewek. Hanya saja perlu sedikit “sentuhan cewek”. Hal yang lebih spesifik misalnya seperti ini:

Sentuhan fisik

Sesekali, menyentuh pria tidaklah menjadi masalah. Tentu saja di area yang diperbolehkan, yakni sekitar lengan atau bahu. Tentu saja jangan tanpa alasan tiba-tiba menyentuh begitu saja, cowok justru akan ketakutan padamu. Selain menunjukkan ketertarikan, jika ia merasakan hal yang sama, maka akan membuat dia lebih mendekat kepadamu. Maka, lain waktu ketika ia mengatakan sesuatu yang lucu, cobalah untuk menepuk, meremas atau meninju ringan pada lengannya. Hati-hati, jangan sampai membuatnya meninjunya terlalu keras, ya. 🙂

Mengajak

Tanyakan sesuatu, biarkan percakapan mengalir lalu usulkan sebuah rencana. Semakin muda atau kurang dewasa seorang cowok, cewek harus semakin terang-terangan. Kurangnya pengalaman cowok dapat berimbas pada kurangnya pengertian tentang sinyal-sinyal yang diberikan cewek kepadanya. Tentu berbeda dengan cowok yang lebih berpengalaman. Cewek tidak perlu bersusah payah untuk “menunjukkan maksud” mendekati cowok, cukup dengan sedikit memuji saja, mereka akan menghampiri. Jadi, perhatikan cowok target kalian ya.

Jaga jarak

Bagaimanapun, sangat penting bagi cewek untuk bersikap tidak terlalu agresif dalam mendekati cowok. Cewek perlu membuat ruang pada setiap interaksi supaya cowok dapat melakukan gerakan mengejar. Seperti yang sudah saya bilang dalam semua artikel saya, bahwa cowok itu lebih suka mengejar, tak suka dikejar. Maka dari itu memberi kesempatan cowok untuk mengejar itu adalah sesuatu yang bijak. Memainkan drama “sulit didapat”, bukan “tidak mungkin didapat”, membuat cowok makin menginginkan cewek itu.

Bagaimanapun, senyum dan kontak mata adalah hal yang cukup baik digunakan untuk memulai mendekati seorang cowok. Meskipun begitu, kadang cowok terlalu bebal untuk membaca sebuah bahasa tubuh seorang cewek. Dalam hal ini, cewek harus meningkatkan “kejelasan” visual tentang perasaannya. Jika memang cowok tidak respon, tak perlu khawatir. Mungkin dia memang tidak tertarik atau dia terlalu bodoh. Keduanya layak untuk ditinggalkan karena masih banyak cowok lain. Selamat berjuang! 🙂

Artikel ini diterbitkan pada

Seorang yang percaya hari akhir dan mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan. Mengerti PHP, Wordpress dan Linux. Namun masih saja menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasi utama. Mau tanya apa saja atau bahkan curhat sama penulis ini, hubungi saja melalui formulir kontak disini. Pasti dibalas, kok!

Ada 3 pendapat pembaca

Dibawah ini adalah pendapat yang dikirimkan pembaca atas artikel ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara bebas, anda boleh menulis apa saja asal mampu mempertanggungjawabkannya. Kami menerima kritik dan saran namun tidak menerima caci maki. Hidup cuma sekali, jangan sia-siakan hanya untuk menyakiti hati orang lain.

  1. nuzulul:

    Menurut saya, yang paling efektif dan cukup jitu adalah melalui mediasi.
    Kalau tidak percaya, silahkan mencoba.
    Kalau gagal, coba hubungi saya…. 🙂

  2. Mew da Vinci:

    wah.. 😀 kalau saya bukan tipe ngejar cowok mas…
    yahhh cuma kalau suka, ya dikasih perhatian spesial saja…
    mau dia balas suka ya alhamdulillah, gak suka ya gak apa-apa…

    • Iwan Restiono:

      Pada dasarnya jarang cewek ngejar cowok sih, ini untuk yang spesial saja. 😀

Kirim pendapat

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Hanya Lewat. Redaksi berhak menyunting atau menghapus kata-kata yang berbau narsisme, promosi, spam, pelecehan, intimidasi dan kebencian terhadap suatu golongan.